Dan laut pun menjadi sepi..... (episode 19)
19. Kejadian Hari menjelang sore, jalanan menuju pasar sudah tidak seramai saat pagi atau siang. Baruna yang membonceng Taufan tiba-tiba minta berhenti, “Ada apa? Bukannya kita belum sampai pasar, masih sekitar dua ratus meter lagi di depan,” kata Taufan sambil menghentikan sepeda motornya. “Aku ingin melihat sesuatu,” kata Baruna sambil menunjuk pedagang kaki lima yang berjualan manik-manik. Taufan memarkir sepeda motornya dua puluh meter dari pedagang manik-manik sedangkan Baruna sudah jalan terlebih dahulu. “Menurutmu, bagus tidak?” Baruna memperlihatkan sebuah untaian kalung dari kerang berwarna putih ketika Taufan sudah berdiri di sampingnya. “Bagus!” “Sepertinya cocok buat Wulan sebagai anak pantai!” “ K amu ingin membeli kalunng untuk Wulan?” Baruna mengangguk sambil tersenyum. “Juga mamaku!” Taufan memandang Baruna dengan tatapan tidak percaya. “Kenapa kamu memandangku seperti itu Fan? Ada yang salah atau aneh?” “Apa aku tidak salah dengar?”